Kemenag Kembangkan Morabind untuk Layanan E-Book Hasil Riset PTKI

By Abdi Satria


nusakini.com-Jakarta-Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Ditjen Pendidikan Islam Kemenag mengembangkan aplikasi baru, Morabind atau Ministry of Religious Affairs Book Indexing. Aplikasi ini dihadirkan untuk mendorong penerbitan hasil-hasil riset yang dilakukan oleh PTKI dalam wujud buku elektronik (e-book) yang diterbitkan oleh university press (penerbit universitas) di masing-masing PTKI (Perguruan Tinggi Keagamaan Islam), baik negeri maupun swasta. 

E-book yang diterbitkan dan diinput sehingga menjadi indeks buku (book indexing). Aplikasi ini dapat diakses melalui https://morabind.kemenag.go.id/.  

Direktur Diktis Arskal Salim mengatakan, pengembangan aplikasi ini sudah selesai dan sekarang sudah masuk tahap sosialisasi. Proses sosialisasi dilakukan secara online kepada para wakil rektor/wakil ketua 1 PTKI Negeri, Sekretaris Kopertais, Ketua LP2M, dan Kepala Pusat Penelitian PTKIN/S. 

“Meski saat ini tengah terjadi wabah covid-19, proses kegiatan kantor, seperti sosialisasi ini, tetap dilaksanakan dengan memanfaatkan teknologi yang memungkinkan, dengan tetap tunduk pada protokol pencegahan dan penanggulangan wabah covid-19 yang ada,” terang Arskal di Jakarta.

Menurut Arskal, aplikasi Morabind ini lahir atas kerja bersama Diktis dengan beberapa dosen IAIN Tulungagung, Jawa Timur. Dia berharap aplikasi ini dapat digunakan oleh seluruh PTKI di Indonesia. “Saya mendorong kepada pimpinan PTKI untuk mengaktifkan dan memaksimalkan university press di lingkungan masing-masing. Dan, hasil-hasil riset yang dilakukan oleh para dosen hendaknya dapat diterbitkan dan dikoordinasikan oleh university press dengan memanfaatkan aplikasi ini,” harapnya. 

Harapan sama disampaikan Kepala Subdit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Suwendi. Dia menilai aplikasi ini akan memberikan dampak positif bagi dunia PTKI.  

“Diharapkan aplikasi ini berdampak terhadap reproduksi keilmuan di lingkungan PTKI menjadi semakin baik. Hasil-hasil riset juga dapat dinikmati secara luas, borang untuk akreditasi dan penilaian angka kredit dosen, terutama pada aspek publikasi dan riset, juga relatif terpenuhi,” ungkapnya. 

Menurut Suwendi, aplikasi Morabind ini merupakan ikhtiar Direktorat untuk mengembangkan publikasi ilmiah secara massif dengan beban biaya yang sangat ringan. “Insya Allah, Tim Morabind juga akan melakukan pendampingan bagi PTKI yang membutuhkannya,” ungkap Suwendi. 

Turut serta dalam kegiatan sosialisasi tersebut, dosen IAIN Tulungagung yang sekaligus pengembang aplikasi Morabind, Syaifudin Zuhri. Menurut doktor lulusan Jerman itu, “Morabind sangat menjunjung tinggi prinsip akuntabilitas, aksesibilitas ilmu pengetahuan, dan mendorong keterbukaan akses (open-access) terhadap produk pengetahuan yang diproduksi oleh PTKI”.  

“Demikian juga, buku yang tampil di MoraBind ini merupakan karya asli para dosen di lingkungan PTKI sebagai bentuk tanggung jawab akademis dalam memperkaya pengetahuan masyarakat,” tutupnya.(p/ab)